Cari di Blog Ini

"Semoga artikel berikut dapat memberikan manfaat bagi Anda"
"Banyak cara untuk saling memberi kepada sesama"
"Mari saling berbagi, semoga sukses dan sehat selalu serta dalam keberkahan. Amiin"

Minggu, 11 Desember 2011

Budidaya Durian

Deskripsi
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya. Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun demikian, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus. Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.

Syarat Tumbuh
Durian menghendaki tanah yang subur, gembur, tidak bercadas, kedalaman air tanah 1-2 meter, kemasaman (pH) tanah 6-7. Tinggi tempat antara 400 - 600 meter di atas permukaan air laut. Di dataran rendah dapat juga ditanam durian asal curah hujan merata sepanjang tahun. Bila ditanam sampai 1000 meter di atas permukaan air laut buahnya tidak lebat.

Varietas Durian Unggul
Varietas durian unggul yang dikembangkan antara lain : Varietas Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Perwira, Bokor, Sriwig. Umumnya varietas-varietas tersebut cukup tahan terhadap hama Tirathaba ruptilinea dan penyakit busuk akar Fusarium sp.
 
Perbanyakan Tanaman
Durian diperbanyak dari biji, penyusuan, dan okulasi.
 
Persiapan Lahan
Durian bisa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10-14 meter. Ukuran lobang 60x60x60 cm. Waktu membuat lobang, tanah galian bagian atas dipindahkan ke sebelah kanan lobang, tanah galian bagian bawah ke sebelah kiri lobang.

Penanaman
Setelah lobang dibiarkan 2-4 minggu, tanah galian bagian bawah dikembalikan ke bagian bawah. Tanah galian bagian atas dicampur dahulu dengan 2 blek pupuk kandang.
Bibit yang telah disiapkan ditanam pada tanah galian bagian atas yang telah dikembalikan ke lobang. Keranjang atau koker dibuang, penanaman sebatas leher akar. Tanah sekitar batang tanaman dipadatkan. Bila perlu diberi naungan dan penegak.

Penyiangan
Dilakukan bila gulma telah tumbuh di sekitar tanaman. Gemburkan tanah di sekitar batang. Jangan merusakkan akar.
 
Pengairan
Pengairan dilakukan bila dirasa perlu.

Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan membenamkan seluruh dosis pupuk kandang dan setengah dosis NPK ke dalam lobang (rorak) yang dibuat di sekeliling batang tanaman tepat di bawah tajuk daun. Pupuk kandang dan NPK yang dibenamkan segera ditutup dengan tanah. Saat pemupukan di awal musim penghujan. Pada akhir musim penghujan separuh dosis NPK yang tersisa dipupukkan kembali, dimasukkan ke dalam tanah, tepat di bawah tajuk daun.
 
Pembentukan Bentuk Pohon
Pohon durian umur 2 tahun dipangkas ujungnya kira-kira 2 cm, di atas mata tunas. Tunas yang tumbuh dibiarkan sampai usia setahun. Tunas yang tumbuh beraturan, tidak bersentuhan, dan tidak dalam satu garis lingkar tetapi masih tumbuh mengelilingi batang tanaman, dipelihara terus. Yang lain dibuang: Tunas-tunas liar, tumbuh kedalam, atau keatas, harus dibuang. Dahan yang dipertahankan semuanya diarahkan ke samping. Bila perlu dengan perlakuan khusus.

Penyerbukan
Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.

Perawatan Buah
Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon).
 
Hama dan Penyakit
Ulat T. ruptilinea menyerang buah durian. Untuk mengendalikannya penyemprotan insektisida dapat ditujukan ke buah. Busuk akar Fusarium dikendalikan dengan fungisida Benlate.
 
Panen
Pada umur 8 tahun durian yang berasal dari okulasi sudah berbunga. Bila buah terlalu lebat perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan 40 - 50 % saja. Buah durian yang matang di pohon akan jatuh dengan sendirinya. Untuk menghindari kerusakan karena jatuh, buah biasa diikat pada tangkainya sewaktu masih ada di pohon. Buah durian tua yang dipetik sebelum matang perlu diperam. Pemeraman dapat menggunakan karbit, daun lamtoro, atau daun sengon laut.

Agar tidak salah memilih durian yang bagus dan cara membelah durian yang oke silahkan baca Cara Memilih Durian dan Membelah Durian.
 
Durian
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Durio
Spesies: D. zibethinus
Nama binomial
Durio zibethinus

0 komentar :

Posting Komentar