Buat para sahabat yang mungkin belum tahu pohon kemiri, berikut akan saya
kasih informasi sederhana tentang gambaran pohon kemiri dan cara Budidaya Kemiri.
Oh iya sebelum saya jelaskan sahabat tahu kan tape ketan...? Nah itu tuh
bungkusnya kan biasa pakai daun, dan ternyata daun itu adalah daun pohon kemiri.
Jadi sekarang sudah tahu kan...? Tapi untuk lebih jelasnya silahkan deh baca
artikel Budidaya Kemiri berikut, semoga dapat memberi tambahan wawasan buat para sahabat semua.
Selamat membaca...!
Budidaya Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana
Willd) berasal dari kepulauan Maluku, dan menurut Burkill (1935) berasal
dari Malaysia. Tanaman ini menyebar dari sebelah timur Asia hingga Fiji di
kepulauan Pasifik. Di Indonesia kemiri tersebar luas dihampir seluruh wilayah
Nusantara. Luasnya penyebaran kemiri di Nusantara terlihat juga dari beragam
nama daerahnya. Di Sumatera, kemiri disebut kereh, kemili, kembiri, tanoan,
kemiling, atau buwa kare; di Jawa, disebut midi, pidekan, miri, kemiri, atau
muncang (Sunda); sedangkan di Sulawesi, disebut wiau, lana, boyau, bontalo
dudulaa atau saketa.
Kemiri adalah
tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah.
Tumbuhan ini masih sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam suku
Euphorbiaceae. Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry,
Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish
tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna
dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat.
Tanaman kemiri
berkembang di Indonesia di daerah-daerah seperti Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimanatan Selatan,
Kalimanatan Timur, Bali, Lombok, Sulawesi, Maluku, Timor, Kalimantan Barat,
Bau-Bau dan sekitarnya. Walaupun tanaman kemiri mudah tumbuhnya, namun sampai
saat ini pengusahaannya hanya oleh petani belum dikembangkan secara perkebunan.
Areal pertanaman kemiri di Indonesia seluruhnya saat ini mencapai 205.532 ha.
Produksi pada tahun 2000 mencapai 74.319 ton, dimana 679 ton diantaranya di eskpor
dengan nilai US$ 483.000,-.
Kegunaan dan Manfaat Kemiri
Biji
Kemiri
terutama ditanam untuk bijinya; yang setelah diolah sering digunakan dalam
masakan Indonesia dan masakan Malaysia. Di Pulau Jawa, kemiri juga dijadikan
sebagai saus kental yang dimakan dengan sayuran dan nasi. Kemiri memiliki
kesamaan dalam rasa dan tekstur dengan macadamia yang juga memiliki kandungan
minyak yang hampir sama. Kemiri juga dibakar dan dicampur dengan pasta dan
garam untuk membuat bumbu masak khas Hawaii yang disebut inamona.
Inamona adalah bumbu masak utama untuk membuat poke tradisional Hawaii.
Inti biji
kemiri mengandung 60-66% minyak. Di Hawaii, pada masa kuno, kemiri (di sini
disebut kukui) dibakar untuk menghasilkan cahaya. Kemiri disusun
berbaris memanjang pada sehelai daun palem, dinyalakan salah satu ujungnya, dan
akan terbakar satu demi satu setiap 15 menit atau lebih. Ini juga berguna
sebagai alat pengukur waktu. Misalnya, seseorang bisa meminta orang lain untuk
kembali ke rumah sebelum kemiri kedua habis terbakar. Di Tonga, sampai
sekarang, kemiri yang sudah matang (dinamai tuitui) dijadikan pasta (tukilamulamu),
dan digunakan sebagai sabun dan shampoo.
Penanaman
kemiri modern kebanyakan hanya untuk memperoleh minyaknya. Dalam setiap
penanaman, masing-masing pohon akan menghasilkan sekitar 30-80 kg kacang
kemiri, dan sekitar 15 sampai 20% dari berat tersebut merupakan minyak yang
didapat. Kebanyakan minyak yang dihasilkan digunakan secara lokal, tidak
diperdagangkan secara internasional.
Minyak
kemiri terutama mengandung asam oleostearat. Minyak yang lekas mengering ini
biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, sebagai pernis atau cat, melapis kertas
agar anti-air, bahan sabun, bahan campuran isolasi, pengganti karet, dan
lain-lain. Minyak kemiri ini berkualitas lebih rendah daripada tung oil,
minyak serupa yang dihasilkan oleh Vernicia fordii (sin. Aleurites
fordii) dari Cina.
Meskipun
dapat menghasilkan kayu yang berukuran besar, kayu kemiri dianggap terlalu
ringan dan tidak awet sebagai kayu bangunan. Kayu ini berwarna keputihan dan
amat ringan (BJ 0.35), serta amat mudah diserang jamur atau serangga. Kayu
kemiri yang melapuk sering ditumbuhi jamur kuping (Auricularia).
Kayu kemiri
dapat digunakan untuk membuat furnitur, peralatan kecil, korek api, dan juga
untuk pulp. Di Jakarta, dulu, kayu kemiri sering juga digunakan untuk membuat
perabotan rumah tangga. Di Hawaii, kayu kemiri kadang-kadang digunakan untuk
membuat sampan sederhana; atau paling-paling untuk kayu bakar yang bermutu
rendah. Di Lombok, kayu kemiri juga diolah menjadi papan dan kerajinan tangan.
Lain-lain
Beberapa
bagian dari tanaman ini sudah digunakan dalam obat-obatan tradisional di
daerah-daerah pedalaman. Minyaknya digunakan sebagai bahan tambahan dalam
perawatan rambut (untuk menyuburkan rambut). Bijinya dapat digunakan sebagai
pencahar. Di Jepang, kulit kayunya telah digunakan untuk tumor. Di Sumatera,
bijinya dibakar dengan arang, lalu dioleskan di sekitar pusar untuk
menyembuhkan diare. Di Jawa, kulit batangnya digunakan untuk mengobati diare
atau disentri.
Kemiri juga
sering ditanam sebagai pohon serbaguna, untuk menghijaukan lahan, sebagai
peneduh di pekarangan, dan juga untuk pohon hias. Di Jawa, biji kemiri biasa
dijadikan sebagai bahan permainan untuk diadu kekerasan tempurungnya.
Dalam
penulisan lontar, biji kemiri yang telah dibakar digunakan untuk menghitamkan
tulisan pada lembaran-lembaran lontar.
Syarat Tumbuh
Kemiri tumbuh dengan
baik pada tanah-tanah kapur, tanah-tanah berpasir di pantai. Tetapi dapat juga
tumbuh pada tanah-tanah podsolik yang kurang subur sampai yang subur dan pada tanah-tanah
latosol. Tanaman kemiri dapat tumbuh dan berproduksi baik pada ketinggian 0-800
meter dari permukaan laut, walaupun di beberapa tempat dapat juga tumbuh pada
ketingian 1.200 meter dari permukaan laut. Tanaman kemiri dapat tumbuh pada
lahan datar, bergelombang dan bertebing-tebing curam. Ditinjau dari kondisi
iklimnya, tanaman kemiri dapat tumbuh di daerah-daerah yang beriklim kering dan
basah. Tanaman kemiri dapat tumbuh di daerah dengan jumlah curah hujan 1.500-2.400
mm per tahun dan suhu 20°C-27°C.
Bahan Tanaman
Ketersediaan bibit
tanaman merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam upaya pengembangan
komoditi kemiri. Untuk mendapatkan bibit tanaman kemiri dapat ditempuh dengan 3
cara yaitu: (1) generatif; (2) vegetatif; dan (3) sambungan.
Penyiapan Lahan
Lahan yang akan
dipakai untuk budidaya tanaman kemiri harus bersih dari gulma dan dari tanaman
yang tidak bermanfaat. Sebab gulma tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dari
tanaman kemiri tersebut.
Jarak tanam untuk
tanaman kemiri sesuai dengan tujuannya; bila usaha budidaya kemiri ditujukan
untuk mengahsilkan biji, maka jarak tanamnya adalah 10x10 meter, sedangkan bila
untuk menghasilkan kayu untuk pulp, jarak tanamnya lebih rapat yaitu 4x4 meter.
Lakukan pengajiran
sesuai dengan jarak tanam yang akan dipakai, pengajiran harus lurus muka,
belakang dan kesamping kiri kanan. Pada ajir dibuat lobang dengan ukuran
60x60x60 cm. Pada saat menggali lobang, sebagian tanah galian lapisan atas
harus dipisahkan. Kemudian tanah galian lapisan bawah dicampur dengan pupuk
kandang secara merata dengan perbandingan 1:1. Jika penanam dimusim kemarau,
lobang dapat langsung ditimbun dengan campuran media diatas, dan bibit dapat
segera ditanam. Bila musim hujan, sebaiknya campuran tanah dan pupuk kandang
tersebut dibiarkan sementara waktu di dekat lubang tanam. Tujuannya adalah
untuk menurunkan kemasaman tanah. Setalah campuran tanah mengering sudah dapat
dimasukan ke dalam lubang dan bibit dapat segera ditanam.
Penanaman
Pada lobang tanam
yang telah diisi dengan tanah dan pupuk kandang tersebut, tanam bibit kemiri
dengan jalan melepas kantong plastiknya. Pada saat melepas kantong plastik
usahakan agar perakaran bibit tidak rusak. Penanaman bibit harus diusahakan
agar perakarannya teratur dan terbuka.
Pemupukan
Meskipun tanaman
kemiri dapat tumbuh pada tanah yang marginal, bukan berarti tidak memerlukan
pemupukan. Untuk mendapatkan produksi biji yang lebih banyak, tanaman kemiri
perlu dipupuk secara rutin. Jenis pupuk yang diberikan dapat pupuk kandang (organik)
atau pupuk kimia (anorganik).
Pemberian pupuk
kandang dapat dilakukan sekali setahun, dosis pada tanaman muda cukup 2
kg/pohon. Sedangkan untuk tanaman yang sudah berproduksi dapat diberikan pupuk
kandang sebanyak 10-30 kg per pohon.
Pemangkasan
Pemangkasan pada
tanaman kemiri bertujuan untuk antara lain:
- Agar tanaman tidak terlalu tinggi dan percabangannya lebih banyak sehingga mudah melakukan panen. Untuk tanaman yang berasal dari cangkokan, tanaman yang lebih pendek menghindari tumbangnya tanaman.
- Mempermudah perawatan seperti penyemprotan hama dan penyakit, membuang benalu dan sebagainya.
- Dapat mempermuda bagian tanaman yang sudah tua.
- Dapat mempercepat tanaman berbunga dan berbuah (mengatur C/N ratio), karena C/N ratio besarnya sedang, dapat merangsang pembungaan.
Pemangkasan sebaiknya
dilakukan pada awal musim hujan, untuk pembentukan tunas-tunas baru memerlukan
banyak air. Pemangkasan dilakukan terhadap cabang-cabang yang lemah, rusak,
mati, sakit, dan yang terlalu berdesakan agar udara dan sinar matahari masuk
kedalam kanopi tanaman. Waktu pemberian pupuk dapat bersamaan dengan pemangksan
ini.
Pola Tanam
Di kebun petani
tanaman kemiri biasanya tumbuh bercampur dengan tanaman lain, dalam satu areal
jumlahnya tidak menentu satu atau dua batang.
Hama
Hama yang menyerang
daun: tungau (Tetranichiadae), moluska dan penggerek daun. Hama yang
menyerang batang adalah hama penggerek batang biasanya dari famili
Ceramicyadae. Tanda-tanda serangan adalah terdapat lubang-lubang pada batang
kemiri yang dalamnya mencapai 2 cm, mengeluarkan lendir dan bekas gerekan. Hama
yang menyerang akar kemiri adalah dari golongan rayap. Tanda-tanda serangan
adalah terdapat bercak-bercak hitam pada pemukaan akar dan pangkal batang.
Biasanya yang diserang adalah tanaman kemiri yang masih muda. Hama yang
menyerang buah/biji: Larva Dacus sp. dan kumbang penggerek buah.
Penyakit
Penyakit hawar daun cendawan, penyakit antraknosa, dan penyakit gugur buah muda.
Isu kesehatan
Biji kemiri mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan. Karena itu sangat tidak dianjurkan mengonsumsi biji kemiri secara mentah. Penggunaan kemiri harus diawali dengan menyangrai (memanaskan tanpa minyak atau air) hingga biji hangat. Pemanasan akan menguraikan toksin.
Sumber : Direktorat Budidaya Tanaman Tahunan
Direktorat Jenderal Perkebunan
Ada kenalan petani kemiri?
BalasHapusSaya butuh kemiri 20 ton untuk bahan baku.
Mohon dibantu.
ada sedang saya coba dihubungi orangnya mbak yu, mudah2an bisa bantu...
Hapusterima kasih juga atas kunjungannya...
Salam Tani Indonesia...
Semoga Sukses Selalu...
Anda perlu lokasi di mana...
Hapussaya ada stok kemiri 16 ton, kondisi masih dengan kulit?belum dikupas.. sdh uji sucufindo dan hasilnya bagus/super.. jika minat hub saya di nomor 081213145291
BalasHapusSaya ada stock 100 ton/bulan jika minat hub 081373374846
BalasHapusMohon info nya pohon kemiri biar cabang nya tidak patah,,solusinya gimna ya??
BalasHapus