Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang hijau (Hindi: मूँग), juga dikenal sebagai choroko (dalam bahasa
Swahili), kacang, Mongo, moong, Moog (penuh) / Moog dal (split) (dalam
bahasa Bengali, Marathi), kacang mash, munggo atau monggo, gram hijau,
gram emas, dan kedelai hijau, adalah benih Vigna radiata yang berasal
dari Bangladesh, India, dan Pakistan. Kacang split dikenal sebagai moong
dal, Pesara [పెసర] (Telugu), yang hijau kulitnya, dan kuning ketika
dikuliti. Kacang kecil, bulat telur dalam bentuk, dan hijau dalam warna.
Kata "hijau" Bahasa Inggris berasal dari moong Hindi.
Kacang hijau adalah salah satu dari banyak spesies baru saja pindah dari genus Phaseolus Vigna dan masih sering terlihat dikutip sebagai Phaseolus aureus atau Phaseolus radiatus. Variasi ini tata nama telah digunakan mengenai spesies tanaman yang sama.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang hijau juga bisa menurunkan demam, bahkan menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam yang terbaik bila dibandingkan dengan penurun demam dari ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya.
Kandungan Gizi Kacang Hijau
Kacang hijau, biji matang, mentah Nilai Kandungan Gizi Kacang Hijau per 100 g (3.5 oz)
Energi 1.452 kJ (347 kcal)
Karbohidrat 62,62 g
Gula 6,60 g
Dietary fiber 16.3 g
Lemak 1,15 g
Protein 23,86 g
Vitamin C 4.8 mg (8%)
Kalsium 132 mg (13%)
Magnesium 189 mg (51%)
Fosfor 367 mg (52%)
Kalium 1246 mg (27%)
Sodium 15 mg (1%)
Kacang hijau adalah salah satu dari banyak spesies baru saja pindah dari genus Phaseolus Vigna dan masih sering terlihat dikutip sebagai Phaseolus aureus atau Phaseolus radiatus. Variasi ini tata nama telah digunakan mengenai spesies tanaman yang sama.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang hijau juga bisa menurunkan demam, bahkan menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam yang terbaik bila dibandingkan dengan penurun demam dari ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya.
Kandungan Gizi Kacang Hijau
Kacang hijau, biji matang, mentah Nilai Kandungan Gizi Kacang Hijau per 100 g (3.5 oz)
Energi 1.452 kJ (347 kcal)
Karbohidrat 62,62 g
Gula 6,60 g
Dietary fiber 16.3 g
Lemak 1,15 g
Protein 23,86 g
Vitamin C 4.8 mg (8%)
Kalsium 132 mg (13%)
Magnesium 189 mg (51%)
Fosfor 367 mg (52%)
Kalium 1246 mg (27%)
Sodium 15 mg (1%)
Kandungan Gizi Kacang Hijau Rebus
Nilai Kandungan Gizi Kacang Hijau Rebus per 100 g (3.5 oz)
Energi 441 kJ (105 kcal)
Karbohidrat 19,15 g
Gula 2,00 g
Diet serat 7,6 g
Lemak 0,38 g
Protein 7,02 g
Vitamin C 1,0 mg (2%)
Kalsium 27 mg (3%)
Magnesium 0,298 mg (0%)
Fosfor 99 mg (14%)
Kalium 266 mg (6%)
Natrium 2 mg (0%)
Nilai Kandungan Gizi Kacang Hijau Rebus per 100 g (3.5 oz)
Energi 441 kJ (105 kcal)
Karbohidrat 19,15 g
Gula 2,00 g
Diet serat 7,6 g
Lemak 0,38 g
Protein 7,02 g
Vitamin C 1,0 mg (2%)
Kalsium 27 mg (3%)
Magnesium 0,298 mg (0%)
Fosfor 99 mg (14%)
Kalium 266 mg (6%)
Natrium 2 mg (0%)
Manfaat Kacang Hijau
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk
memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat
baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar
lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau
minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27%
asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak
jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga
kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
Baca juga artikel Budidaya Kacang Hijau dan Budidaya Kecambah
0 komentar :
Posting Komentar