Deskripsi
Sukun adalah nama sejenis pohon dan buahnya sekali. Buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti" (Ingg.: breadfruit; Bld.: broodvrucht, dll.).
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata "sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. "Moyangnya" yang berbiji (dan karenanya dianggap setengah liar) dikenal sebagai timbul, kulur (bahasa Sunda), atau kluwih
(bahasa Jawa). Di daerah Pasifik, kulur dan sukun menjadi sumber
karbohidrat penting. Di sana dikenal dengan berbagai nama, seperti kuru, ulu, atau uru. Nama ilmiahnya adalah Artocarpus altilis.
Hasil dan Kegunaan
Buah sukun (tak berbiji) merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara.
Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus,
digoreng, disangrai atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat
diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau dalam tungku,
sehingga awet dan dapat disimpan lama.
Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun akan dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi
beberapa minggu lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang
awet, bergizi dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun
dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.
Sukun dapat menghasilkan buah hingga 200 buah per pohon per tahun.
Masing-masing buah beratnya antara 400-1200 gr, namun ada pula varietas
yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470-670 kJ per 100
gram. Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para penjelajah Barat,
yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke Amerika tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.
- Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan pati sampai 75%, 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.
- Daunnya dapat dijadikan pakan ternak. Kulit batangnya menghasilkan serat yang bagus yang pada masa lalu pernah digunakan sebagai bahan pakaian lokal.
- Getahnya digunakan untuk menjerat burung, menambal (memakal) perahu, dan sebagai bahan dasar permen karet.
- Kayu sukun atau timbul berpola bagus, ringan dan cukup kuat, sehingga kerap digunakan sebagai bahan alat rumah tangga, konstruksi ringan, dan membuat perahu.
Timbul, kulur, atau kluwih (yang berbiji) lebih banyak dipetik tatkala muda, untuk dijadikan sayur lodeh, sayur asam, atau ditumis dengan cabai. Biji timbul yang tua juga kerap direbus, digoreng, atau disangrai untuk dijadikan camilan.
Daun sukun mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati
berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal,
pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon
memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita
yang baru 8-10 hari melahirkan.
Beberapa pakar obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun.
Namun masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang
dapat menyembuhkan penyakit liver, jantung dan ginjal.
Daun sukun diyakini mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam
hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini
juga mampu mengatasi peradangan.
Selain itu, secara empiris, daun sukun mampu menyelamatkan ginjal
yang sakit. Sebuah riset yang dilakukan LIPI dengan peneliti asal Cina
juga mengungkapkan, daun sukun sangat berguna bagi proses penyembuhan
penyakit kardiovaskular.
Bambang Indro Mardi, ahli tanaman obat sekaligus pengobat alternatif
dari Jakarta, mengakui bahwa daun sukun memiliki beragam manfaat untuk
menjaga maupun meningkatkan kinerja ginjal, sebagai penurun kolesterol,
sekaligus cocok untuk menjaga kesehatan pembuluh darah maupun jantung.
Manfaat daun sukun lainnya dalam bidang kesehatan yaitu:
- Membuat ginjal sehat
Daun sukun juga dapat dijadikan alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya cukup mudah dan yang pasti di iringi dengan kedisiplinan dalam mengkonsumsinya. Rebusan daun sukun yang rutin diminum mampu menyelamatkan ginjalnya dan menjamin rutinitas hariannya tetap berjalan. - Untuk pengobatan penyakit jantung
Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Karena daun sukun cocok untuk menjaga kesehatan pembuluh darah maupun jantung. Caranya dengan memanfaatkan satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal. - Sebagai penurun kolesterol
Selain menjaga kesehatan jantung dan ginjal, daun sukun juga mampu menurunkan kadar kolesterol. - Sebagai antikanker
Selain melindungi jantung, daun sukun terbukti mencegah inflamasi atau peradangan. Berbagai sumber menyebutkan tentang khasiat daun sukun sebagai antiinflamasi. Dalam riset itu membuat semua tikus mengalami oedema atau peningkatan cairan di interstisial.
Sukun | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
|
||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg |
kunjungan ..
BalasHapussalam sukses ..:)
Terima kasih atas kunjungannya gan,
HapusSalam Tani Indonesia...
Semoga Sukses Selalu...
ini lagi coba minum ari rebusan daun sukun. Kepala jadi pusing, tidak tahu apa ada efek sampingnya atau tidak ya... biasanya kan herbal tidak ada efek sampingnya
BalasHapus