Cari di Blog Ini

"Semoga artikel berikut dapat memberikan manfaat bagi Anda"
"Banyak cara untuk saling memberi kepada sesama"
"Mari saling berbagi, semoga sukses dan sehat selalu serta dalam keberkahan. Amiin"

Rabu, 21 Agustus 2013

Obat Tradisional Cacingan

Obat Tradisional Cacingan

Penyebab Cacingan
Cacingan merupakan penyakit yang ditimbulkan karena banyaknya larva cacing yang bersarang di dalam tubuh, (terutama pada perut). Penyebabnya yang paling utama adalah kurangnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Terutama pada anak-anak yang sering dibiarkan bermain tanah. Adapun masuknya cacing ke dalam tubuh beraneka cara, paling sering adalah melalui makanan yang kurang bersih.
Anak-anak yang mengalami cacingan kesehatannya akan menurun bahkan dimungkinkan kecerdasanpun akan berkurang juga (dikarenakan konsentrasi dan daya ingat yang menurun), ini karena tubuh tidak lagi mendapatkan asupan gizi yang cukup karena adanya cacing yang menghisapnya dan menurunnya nafsu makan.
Menurunnya kesehatan ini terlihat dalam gejala lemas kurang semangat, wajah pucat mudah lelah, sering mengantuk, malas melakukan kegiatan, sering diare, serta biasanya tubuh bertambah kurus. Juga batuk yang tak kunjung sembuh (karena ada cacing yang dapat hidup di paru-paru), rasa nyeri di perut pun merupakan salah satu akibat dari penyakit cacing. Bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan juga terjadinya anemia atau kurang darah. Jadi ibu-ibu, jangan dianggap remeh ya penyakit cacingan ini karena meski sepintas tidak berbahaya seperti penyakit demam berdarah atau muntaber tetapi lambat laun jika dibiarkan tentu tidak baik.

Gejala
Gejala penyakit cacingan agak sukar dideteksi pada awalnya terutama saat jumlah cacing dalam tubuh masih sedikit. Gejala baru akan terlihat manakala sudah banyak larva cacing bersarang dalam tubuh.

Pencegahan
Cara pencegahan cacingan ini antara lain dengan perilaku hidup sehat dan bersih, menjaga sanitasi lingkungan, serta tidak lupa rajin memeriksakan kesehatan terutama pada anak-anak. Mereka yang tinggal di lingkungan yang tidak bersih lebih rentan terkena Cacingan.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah cacingan :
  • Senantiasa jaga kesehatan dan kebersihan diri dan keluarga terutama anak-anak anda. Terlebih saat menyiapkan makanan bagi keluarga atau jajan bagi anak anda. Cuci hingga bersih bahan makanan dan peralatan makan keluarga. Dan jangan lupa membersihkan peralatan makan tersebut menggunakan lap bersih terlebih dahulu sebelum digunakan.
  • Mandi minimal 2 kali sehari, jika anak anda masih kecil jangan biarkan mandi sendiri untuk memastikan mereka mandi dengan benar. Ini bertujuan agar kuman dan juga cacing yang menempel di tubuh ikut hilang bersama air.
  • Jaga asupan gizi makanan agar cukup dan seimbang untuk menjaga kondisi tubuh anda dan keluarga tetap sehat dan bugar.
  • Cuci tangan selalu dengan sabun dan air bersih dan ajarkan pada anak-anak anda terutama sebelum makan, sesudah bermain dan setelah buang air besar.
  • Ajari anak untuk buang air besar dan kecil pada tempat yang bersih dan semestinya (tidak di sembarang tempat apalagi tempat yang kotor dan penuh kuman).
  • Pastikan mainan anak-anak anda bersih dengan membersihkan atau mencucinya secara berkala, apalagi jika mainan tersebut sering digunakan untuk bermain di luar rumah atau diletakkan di tanah. Ditambah lagi bila ternyata anak anda terbiasa menggigit atau memasukkan mainan ke dalam mulut.
  • Kebiasaan orang tua membiarkan anaknya biasa bermain tanah harus diubah. Jangan biarkan anak bermain tanah kecuali saat anda mengajarinya menanam pohon dan hal positif lainnya, yang juga tetap harus diawasi. Apalagi jika tanah tersebut kotor dan tercemar tinja binatang.
  • Pakai sandal atau alas kaki jika keluar rumah, dan jangan langsung tidur dengan kaki yang kotor karena telur cacing akan pindah ke seprei dan masuk melalui hidung sewaktu bernapas.
  • Rajinlah memotong kuku, jadikan kebiasaan anda dan ajarkan juga pada anak anda. Kuku dibiarkan panjang akan menjadi sumber penyakit. Disunnahkan memotong kuku pada hari jum'at sekaligus memberi contoh pada anak salah satu sunnah rasul.
  • Anggota keluarga yang dicurigai menderita cacingan sebaiknya diberikan obat cacing tapi dengan dosis pencegahan (dosis yang lebih rendah) dan dianjurkan diberikan sekali dalam 6 bulan.
  • Khusus untuk anak-anak, berikan obat cacing secara teratur setiap tiga bulan sekali.

Pengobatan
  • Sebaiknya untuk mengobati cacingan adalah dengan berkonsultasi ke dokter agar diberikan obat cacing dengan dosis yang sesuai. Terutama pada kasus anak-anak dimana mengeluarkan cacing pada tinja atau muntahan.
  • Atau anda bisa membeli obat cacing yang terpercaya dengan dosis pemakaian sesuai aturan, sebagai pencegahan dan juga upaya pengobatan.
  • Pada anak yang mengalami anemia, jika anda konsultasi ke dokter maka akan juga diberikan obat penambah darah.
  • Menggunakan Obat Tradisional untuk mengobati cacingan


Berikut Beberapa Cara Pengobatan Cacaingan secara Tradisional
Mengobati Cacingan Dengan Putri Malu
Putri Malu sebagai tanaman obat memiliki banyak manfaat antara lain untuk mengobati sulit tidur (insomnia), batuk berdahak, rematik, dan sebagainya. Putri malu juga bisa dimanfaatkan sebagai obat penyakit cacingan.
Caranya cukup mudah, cuci 15-30 gram tanaman putri malu, rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring kemudian air saringannya diminum pada malam hari sebelum tidur. Mudah bukan? tapi awas hati-hati ada pantangan yang harus diperhatikan jika ingin mengobati cacingan dengan cara ini, baca peringatan di bawah!
Peringatan:
  • Penggunaan akar putri malu dalam dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan juga muntah-muntah. 
  • Ibu hamil dilarang meminun rebusan tanaman obat ini karena dapat menyebabkan kematian pada janin yang dikandungnya.


Mengobati Cacingan Dengan Akar Delima
Bahan: 7 gram akar delima
Cara membuat : Akar delima dicuci bersih lalu dipotong kecil. Rebuslah dengan segelas air matang selama 15 menit. Saring kemudian minum airnya sampai habis.

Mengobati Cacingan Dengan Daun Sirih
Bahan:5 buah tangkai daun sirih, 25 gram temu hitam, 10 gram biji ketumbar, 25 gram bangle.
Cara membuat: Semua bahan dicuci hingga bersih. 5 buah tangkai daun sirih diiris tipis. Lalu rebus dengan 600cc air, hingga tersisa 300 cc. Minum air rebusannya selagi hangat. Lakukan hal ini secara teratur 2 kali sehari.

Mengobati Cacingan Dengan Biji Jeruju
Bahan: Biji jeruju 4-6 butir
Cara membuat: Tumbuklah biji jeruju hingga halus, kemudian seduhlah dengan setengah gelas air panas. Dinginkan sebentar lalu minum saja sampai habis, lakukan hal ini sekali sehari.

Mengobati Cacingan Dengan Kelapa
Bahan: 1/4 butir kelapa, 1 buah wortel
Cara membuat: Semua bahan di atas cuci hingga bersih sebelum diparut, campur parutan dengan segelas air matang. Peras, saring, dan minumlah sebelum tidur.

Mengobati Cacingan Dengan Krokot
Bahan: Krokot Segar
Cara membuat: Krokot dicuci sampai bersih. Langkah selanjutnya adalah merebusnya dengan 600cc air, hingga tersisa 300 cc. Minum air rebusannya selagi masih hangat, dan krokotnya juga dimakan. Lakukan secara teratur 2 kali dalam sehari.

Mengobati Cacingan Dengan Biji Pepaya (Cacing Gelang)
Bahan: 2 sendok makan biji pepaya, Madu
Cara membuat: Biji pepaya dikeringkan, kemudian ditumbuk hingga halus. Seduh dengan setengah gelas air dan tambahkan dengan sedikit madu. Minum secara teratur sehari 2 kali.

Mengobati Cacingan Dengan Daun Pepaya (Cacing Kremi)
Bahan: 1 lembar daun papaya, 15 gram akar pohon bunga melati
Cara membuat: Selain biji pepaya, daun pepaya juga bisa digunakan mengobati cacing terutama cacing kremi. Cucilah semua bahan hingga bersih. Rebus semuanya dengan 600cc air, hingga tersisa 300 cc. Minum air rebusannya selagi masih hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari.
 
Mengobati Cacingan Dengan Bawang Putih (Cacing Kremi)
Bahan: bawang putih 3 butir, 30 gram akar papaya, gula merah secukupnya
Cara membuat: Rebus semua bahan dengan 600cc air, hingga tersisa 300cc. Minum air rebusannya selagi hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari.

Mengobati Cacingan Dengan Bangle
Bahan: 25 gram bangle, 25 gram temu hitam, 10 gram biji ketumbar, 5 buah tangkai daun sirih (diiris-iris tipis)
Cara membuat: Rebuslah keseluruhan bahan dengan 600cc air hingga tersisa 300cc kemudian diminum selagi hangat, untuk 2 kali minum. Lakukan mengkonsumsi ramuan ini secara teratur 2 kali sehari.

Mengobati Cacingan Dengan Kulit Mangga
Kulit mangga yang biasanya dibuang begitu saja ternyata dapat dijadikan sebagai obat cacing. Daya antelmintik pada kulit mangga akan membantu mencegah penyakit cacing terutama untuk anak-anak, antelmintik juga sangat ampuh untuk membunuh kuman dan bakteri yang ada di dalam perut.
Cara membuatnya: Rebus kulit mangga selama kurang lebih 15 menit, hal ini akan menjadikan zat antelmintik di kulit mangga keluar. Ambil dan taruhlah dalam gelas air rebusan kulit mangga tersebut kemudian minumlah dengan penuh semangat. Ternyata rebusan kulit mangga ini cukup ampuh membunuh bakteri jahat di dalam perut dan juga larva cacing. 

Bangle (Zingiber montanum (J.König) Link ex A.Dietr. = syn. Zingiber cassumunar, syn. Z. purpureum Roxb.) adalah salah satu tanaman rempah-rempah anggota suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpangnya dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan bahan pengobatan. Tumbuhan ini dikenal diberbagai tempat dengan nama yang bervariasi: mungle (Aceh), bungle (Tapanuli), kunik bolai (Rana Minang), banglee'iy (Rejang), panglai (Pasundan/Sunda), pandhiyang (Madura), bale (Makassar), panini (Bugis), unin makei (Ambon).
Bangle ditemukan di kawasan India selatan yang beriklim tropis dan kawasan Asia Tenggara seperti : vietnam, thailand, malaysia, indonesia, myanmar, laos dan kamboja.

Bangle tumbuh di daerah Asia tropika, dari India sampai Indonesia. Di Jawa dibudidayakan atau ditanam di pekarangan pada tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari, mulai dari dataran rendah sampai 1.300 m dpi. Pada tanah yang tergenang atau becek, pertumbuhannya akan terganggu dan rimpang cepat membusuk. Herba semusim, tumbuh tegak, tinggi 1-1,5 m, membentuk rumpun yang agak padat, berbatang semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut sikat. Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, jarang, pertulangan menyirip, panjang 23-35 cm, lebar 20-40 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang sampai 20 cm. Bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat telur atau seperti gelendong, panjangnya 6-10 cm, lebar 4-5 cm. Daun kelopak tersusun seperti sisik tebal, kelopak bentuk tabung, ujung bergerigi tiga, warna merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang, warnanya putih atau pucat. Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging, bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2-5 mm. Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun, warnanya coklat muda kekuningan, bila dibelah berwarna kuning muda sampai kuning kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas dan pahit. Bangle digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Panenan dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan dengan stek rimpang.

0 komentar :

Posting Komentar